🥋 Kelebihan Dan Kekurangan Supply Chain Management

A Supply Chain Management Supply chain adalah semua aktivitas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang di dalamnya terdapat aliran dan transformasi barang mulai dari bahan baku sampai ke konsumen akhir dan disertai dengan aliran informasi dan uang [4]. Struktur rantai pasokan perusahaan terdiri dari Jenispekerjaan outsourcing disesuaikan kembali dengan kebutuhan masing-masing sektor industri. Baca Juga: 5 Cara Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Saat Interview. Bagaimana Sistem Kerja Karyawan Outsourcing? Sistem kerja karyawan outsourcing bisa dilihat dalam Pasal 64 UU Ketenagakerjaan. Isinya, “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian SupplyChain Merupakan kombinasi antara supply chain based on pull dan based on push. Dimana pada tahap awal dilakukan dengan cara push sedangkan tahap berikutnya menggunakan pull. Faktor Pendorong Supply Chain Management Menurut Cahyono (2010 : 3) keunggulan kompetitif dari supply chain management adalah PengertianSupply Chain Management. Manajemen rantai pasokan ini sebenarnya adalah sebuah proses yang terpadu dan jelas. Fungsinya untuk membantu memberikan informasi kepada manajemen mengenai pengadaan barang. Tak hanya itu saja, sistem ini juga memuat informasi mengenai hubungan dengan pihak luar seperti vendor atau supplier. 2h. Biaya Penanganan Persediaan Setiap jenis persediaan tentu memerlukan penanganan yang berbeda. Biaya akan semakin mahal apabila penanganan persediaan tersebut semakin sulit seperti barang pecah belah (fragile) atau barang yang cepat busuk seperti buah dan makanan basah.Barang pecah belah akan membutuhkan lebih banyak biaya dibandingkan Yangdimaksud dengan rantai supply adalah arus material, informasi, uang dan jasa dari bahan mentah oleh pemasok melalui pabrik dan gudang sampai kepada konsumen. E-supply chain adalah rantai suplai yang dimanage secara elektronik, biasanya dengan menggunakan teknologi web. Suuply chain yang digunakan pada E-commerce terbagi menjadi tiga yaitu: MemuaskanPelanggan. Dengan menerapkan Supply Chain Management, Supplychain management (SCM) adalah Pondas yang memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilakukan oleh sebuah bisnis manufaktur, retail, dan grosir. Dapat juga dikatakan, SCM juga merupakan salah satu faktor penentu suksesnya mata rantai dari bisnis-bisnis tersebut. Supply Rantai pasokan atau Supply Chain Management atau SCM Kelebihandan Kekurangan Linux memang menjadi identitas untuk sistem operasi tersebut. Dan membedakan dengan sistem operasi sistem lainnya. Aplikasi Logistik Konsep Supply Chain Management June 3, 2022; Pentingnya Software akuntansi Ekspedisi / Software Angkutan Truk June 3, 2022; Memilih Jasa Desain Company Profile Terbaik April 8, 2022; Industrifarmasi di Indonesia seperti halnya industri farmasi dunia merupakan industri yang terfragmentasi. PT Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Menarik untuk dikaji dari segi strategi bisnis dan strategi bersaing karena PT Kalbe Farma Tbk tetap menempati posisi pertama dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan yang ingin dicapai dengansupply chain (Pujawan, 2010). Suatu supply chain tidak hanya ter diri dari m anufaktur dan supplier saja, melainkan juga distributor dan pelanggan dimana semua elemen tersebut terkait antara satu dengan lainnya. Dengan demikian efektif tidaknya 0704/2013 Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing e9i1zEl. Salah satu cara terbaik bagi perusahaan untuk melayani pelanggan mereka adalah membuat manajemen rantai pasokan yang efektif sebagai prioritas strategis. Apa itu manajemen rantai pasokan? Singkatnya, manajemen rantai pasokan mengawasi semua proses yang mengintegrasi pemasok untuk bekerja secara efisien untuk memindahkan produk dari produsen ke tangan pelanggan, dengan mempertimbangkan pasokan dan manajemen rantai pasokan bukanlah hal baru tapi telah menjadi hal lebih penting selama beberapa tahun terakhir. Dengan fokus dari bisnis dari manufaktur ke nilai pelanggan, perusahaan tidak terlalu khawatir tentang biaya produksi atau memproduksi produk yang dengan kualitas utama adalah untuk memberikan produk yang tepat, di lokasi yang tepat, pada waktu yang diinginkan pelanggan, dalam jumlah yang tepat, dan pada biaya yang paling rendah. Untuk memenuhi tantangan ini melibatkan kebutuhan untuk supply chain management SCM.Supply chain management SCM adalah disiplin bisnis dan teknologi yang mengacu pada cara-cara untuk koordinasi aktivitas yang terlibat dalam pembelian, desain, membangun dan menjual produk. Ini menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan antar perusahaan lintas fungsi menghubungkan lebih dari satu organisasi yang disebut sistem informasi SCM. Sistem ini mengintegrasi proses bisnis pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan logistik khusus untuk meningkatkan efisiensi dan efektif dari produksi dan distribusi. Mereka melakukan otomatisasi aliran informasi antara perusahaan dan partner-partner rantai pasokan untuk mengoptimalkan pengadaan dan sumber, produksi, dan pengiriman produk atau itu Supply Chain?Secara sederhana, supply chain management adalah semua tentang manajemen rantai pasokan – jaringan organisasi dan proses bisnis untuk membeli bahan baku, mengubahnya menjadi barang-barang jadi, dan distribusi produk kepada pasokan menghubungkan banyak perusahaan, seperti pemasok, produsen, transportir, distributor, penjual, dan pelanggan bahwa rantai pasokan dari berbagai organisasi dapat berbeda dalam jumlah entitas dan tidak selalu diperlukan untuk rantai pasokan memiliki semua entitas. Setiap entitas dalam rantai pasokan berpengaruh untuk tujuan mencapai pasokan didorong oleh tiga input utama, yaitu informasi, bahan dan dan uang yang mengalir di antara anggota rantai bahan baku dari pemasok diubah menjadi produk setengah jadi dan bahan jadi melalui fasilitas produksi. Produk-produk yang telah dikirim ke pusat distribusi dan dari sana ke penjual dan akhirnya ke pelanggan. Namun, rantai pasokan, terutama dari para produser besar, dapat memiliki pemasok utama, sekunder dan tersier akhir dari sistem manajemen rantai pasokan adalah untuk mengelola efisien aliran informasi, bahan dan uang seluruh rantai pasokan, dengan demikian mengurangi biaya rantai pasokan sambil membawa produk perusahaan dari konsep ke pasar. Manager mendiskusikan supply chain managementJenis Sistem Supply Chain Management SCMTergantung pada fungsi yang dilakukan sistem supply chain management, mereka diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu sistem perencanaan rantai pasokan dan sistem eksekusi rantai Perencanaan Rantai ini memberikan informasi yang membantu perusahaan dalam perencanaan rantai pasokan mereka. Beberapa fungsi penting perencanaan rantai pasokan adalah berikutMemprediksi permintaan untuk produk tertentu dan mempersiapkan pemasok dan rencana perbaikan untuk produk jumlah produk yang akan diproduksi dalam periode tertentuMemutuskan lokasi dimana barang-barang yang telah cara transportasi yang akan digunakan untuk mengantarkan produkMenentukan tingkat persediaan bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadiMemutuskan jumlah produk yang harus dilakukan oleh bisnis untuk memenuhi semua permintaan pelanggannyaSistem Eksekusi Rantai ini memberikan informasi yang membantu perusahaan dalam eksekusi langkah-langkah rantai pasokan mereka. Beberapa fungsi utama eksekusi rantai pasokan adalah berikutMengatur aliran produk dari produser ke distributor ke penjual dan akhirnya ke pelanggan untuk memastikan pengiriman tepat produkMenyediakan informasi tentang status perintah yang sedang diproses sehingga penjual bisa memberikan tanggal pengiriman tepat kepada pelangganMelacak pengiriman dan perhitungan dari produk yang telah dikembalikan atau yang akan diperbaiki dan Supply Chain Management Bekerja?Pada umumnya, supply chain management mencoba untuk menghubungkan atau mengontrol pusat pengiriman, produksi, dan distribusi produk. Supply chain management yang baik akan membuat perusahaan dapat memotong biaya berlebih. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kontrol lebih ketat atas distribusi, produksi internal, inventaris internal, penjualan, dan inventaris chain management berdasar pada ide yakni hampir setiap produk yang datang ke pasar merupakan hasil dari usaha berbagai organisasi yang telah membentuk supply chain. Meskipun rantai pasokan telah ada selama berabad-abad, sebagian besar perusahaan hanya baru saja memperhatikan mereka sebagai nilai tambahan untuk operasi supply chain management, manajer rantai pasokan koordinasi logistik dari semua aspek rantai pasokan yang terdiri dari lima bagianRencana atau strategiSumber bahan mentah atau jasaManufaktur berfokus pada produktivitas dan efisiensiPengiriman dan logistikSistem return atau pengembalian khusus untuk produk yang tidak diinginkan atau cacatManajer rantai pasokan mencoba untuk mengurangi kekurangan dan menjaga biaya rendah. Pekerjaan ini bukan hanya tentang logistik dan persediaan membeli. Perbaikan produksi dan efisiensi langsung ke garis bawah perusahaan dan memiliki dampak nyata dan permanen. Mengelola supply chain dengan baik akan membuat perusahaan jauh dari tuntutan hukum dan penarikan yang Tahap Supply Chain penting untuk mengontrol inventaris dan proses produksi. Perusahaan selalu mencoba untuk mencocokkan tawaran dengan permintaan aggregasi dengan mengembangkan tindakan dengan menggunakan analisis. Untuk mendapatkan apa yang direncanakan adalah Source’. Untuk merencanakan apa yang cukup untuk produksi adalah “Make” dan mencapai tingkat pelayanan yang signifikan oleh mengirimkan tepat waktu dengan waktu yang dikutip adalah Deliver’. Selain itu, disarankan untuk waspada dengan mata waspada pada variasi permintaan sepanjang rantai nilai untuk menghindari Efek Bullwhip. Misalnya, perusahaan memprediksi permintaan pasar menggunakan alat analisis dan merencanakan bahan baku yang diperlukan menggunakan alat perencanaan bahan tertentu, seperti Perencanaan Perluan Materi di sistem SAP ERP. adalah mengidentifikasi penjual yang akan membeli barang dan layanan untuk memenuhi permintaan yang direncanakan atau terhadap kenyataan dengan cara yang paling ekonomi dan efisien. Ada standar tertentu yang harus dipenuhi oleh pemasok, dengan cara meyakinkan perusahaan untuk memberikan barang berkualitas untuk pelanggan. Sumber dapat mudah rusak serta tidak bisa dihancurkan produknya. Dalam kasus produk yang mudah rusak, diperintahkan untuk memiliki minimum waktu penjualan yang akan mendukung pendekatan persediaan minimal. Di sisi lain, dalam kasus produk yang tidak mudah rusak, waktu pemasok yang dikaitkan harus kurang dari jumlah hari ketika persediaan mencapai nol, sehingga menyebabkan tidak ada kerugian pilihan konsumen, perusahaan akan melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan transformasi bahan baku ke produk akhir. Aktivitas seperti pembuatan, tes dan pengepakan dilakukan pada elemen Supply Chain Management ini. Reaksi dari konsumen menciptakan situasi Win-Win untuk baik pembuat dan pengguna akhir karena untuk perusahaan ini akan meningkatkan operasi produksi mereka komponen yang paling penting dari manajemen rantai pasokan adalah berkontribusi langsung atau tidak langsung dengan pelanggan. Ini memiliki kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan citra merek perusahaan. Barang dan layanan yang dipakai oleh pelanggan, harus memenuhi harapan melalui saluran pengiriman dan layanan logistik perusahaan. Untuk memiliki pengiriman yang lancar, perusahaan menggunakan berbagai alat transportasi baik di jalan, udara dan kereta adalah proses dukungan pelanggan setelah pengiriman yang berhubungan dengan segala macam produk yang dikembalikan. Hal ini juga dikenal sebagai Reverse Logistics’. Ini adalah salah satu komponen yang paling penting dari pengendalian rantai pasokan untuk mengurangi potensi kerusakan hubungan dengan pelanggan. Di sisi lain, proses ini menyediakan jalur yang sama untuk perusahaan terhadap pemasoknya. Perusahaan mengembalikan bahan baku rendah kualitas, cacat, habis atau berlebihan ke pemasok atau penjual. Senior logistic worker in hardhat and uniform walking in warehouse, wheeling palette jack. Back view, full length. Labor and logistics conceptMengapa Supply Chain Management penting?Sistem supply chain management yang efisien akan mengurangi biaya, pemborosan dan waktu dalam siklus produksi. Standar industri telah menjadi rantai pasokan tepat waktu di mana penjualan minoritas secara otomatis memberi sinyal perintah tambahan ke para produsen. Rak ritel kemudian dapat diisi ulang hampir secepat produk dijual. Salah satu cara untuk lebih baik pada proses ini adalah menganalisa data dari partner rantai pasokan untuk melihat di mana bisa dilakukan perbaikan lebih menganalisis data mitra, mengidentifikasi tiga skenario di mana manajemen rantai pasokan yang efektif dapat meningkatkan nilai pada siklus rantai pasokanMengidentifikasi potensi pelanggan memesan lebih banyak produk daripada yang bisa dikirim oleh produsen, pembeli bisa mengeluh atas layanan yang buruk. Melalui analisis data, produsen mungkin dapat mengantisipasi kekurangan sebelum pembeli harga secara musiman memiliki waktu kelonggaran yang terbatas. Pada akhir musim, produk-produk ini biasanya dibuang atau dijual dengan diskon yang besar. Pesawat penerbangan, hotel dan lainnya dengan “produk” yang rusak biasanya menyesuaikan harga secara dinamis untuk memenuhi permintaan. Dengan menggunakan software analisis, teknik pemrosesan yang sama dapat meningkatkan marjin, bahkan untuk barang alokasi inventaris “tersedia untuk menjanjikan”.Peralatan software analisis membantu untuk mengarahkan sumber daya secara dinamis dan jadwal pekerjaan berdasarkan ramalan penjualan, perintah yang sebenarnya dan pengiriman terancam bahan baku. Perusahaan bisa mengkonfirmasi tanggal pengiriman produk ketika pemesanan dimasukkan, mengurangi signifikan perintah yang tidak proses Supply Chain Management?Proses supply chain management terdiri dari 4 bagian utama pengaturan permintaan, pengaturan pasokan, S&OP, dan pengaturan portfolio permintaan terdiri dari 3 bagian perencanaan permintaan, perencanaan barang-barang, dan perencanaan promosi permintaan adalah proses perkiraan permintaan untuk memastikan produk dapat dikirim dengan handal. Perencanaan permintaan yang efektif dapat meningkatkan akurasi perkiraan pendapatan, menyesuaikan tingkat persediaan dengan puncak dan kekurangan dalam permintaan, dan meningkatkan keuntungan untuk saluran tertentu atau barang adalah pendekatan sistematis untuk merencanakan, membeli dan menjual barang untuk memaksimalkan penghasilan dari investasi ROI sekaligus membuat barang tersedia di tempat, waktu, harga dan jumlah yang diperlukan oleh promosi perdagangan adalah teknik pemasaran untuk meningkatkan permintaan produk di toko-toko berdasarkan harga khusus, pertunjukan, demonstrasi, bonus nilai tambahan, hadiah tanpa obligasi, dan promosi lainnya. Promosi perdagangan membantu mendorong permintaan konsumen jangka pendek untuk produk yang biasanya dijual di lingkungan pasokan terdiri dari lima bidang perencanaan pasokan, perencanaan produksi, perencanaan inventaris, perencanaan kapasitas, dan perencanaan pasokan menentukan bagaimana cara terbaik untuk memenuhi permintaan yang dibuat dari rencana permintaan. Tujuan adalah untuk menyeimbangkan tawaran dan permintaan dengan cara yang mencapai tujuan keuangan dan layanan produksi berfungsi pada modul produksi dan produksi dalam perusahaan. Ini mempertimbangkan penugasan sumber daya karyawan, bahan, dan kapasitas inventaris menentukan jumlah dan waktu optimal inventaris untuk menyandarkannya dengan kebutuhan penjualan dan kapasitas menentukan personil produksi dan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan distribusi dan pembiayaan jaringan mengawasi pergerakan barang dari pemasok atau produsen ke titik penjualan. Manajemen distribusi adalah istilah yang mendasar yang mengacu pada proses seperti pembuatan, persediaan, penyimpanan, rantai pasokan, dan penjualan dan operasi S&OP.Perencanaan penjualan dan operasi S&OP adalah proses pengaturan bisnis yang secara bulanan yang memungkinkan pemimpin untuk berkonsentrasi pada penggerak rantai pasokan utama, termasuk penjualan, marketing, pengaturan permintaan, produksi, pengaturan inventaris dan pengenalan produk memperhatikan pada dampak keuangan dan bisnis, tujuan S&OP adalah untuk memungkinkan para eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih berpengetahuan melalui koneksi dinamis rencana dan strategi di seluruh bisnis. Seringkali diulang setiap bulan, S&OP memungkinkan efektif pengendalian rantai pasokan dan memfokuskan sumber daya dari sebuah organisasi untuk memberikan apa yang mereka butuhkan, sementara tetap portofolio portfolio produk adalah proses dari menciptakan ide produk sampai pengembalian pasar. Perusahaan harus memiliki strategi keluar untuk produknya ketika mencapai akhir masa pakainya yang menguntungkan atau dalam kasus produk tidak menjual dengan portofolio produk meliputiPengenalan produk baruPerencanaan akhir kehidupanPerencanaan kanibalisasiKomersialisasi dan perencanaan jalanAnalisis margin kontribusiManajemen portofolioMerek, portofolio, dan perencanaan platformManfaat Supply Chain Management SCMSistem Supply Chain Management SCM yang efektif memberikan manfaat berikut untuk mengoptimalkan kinerja meningkatkan layanan pelanggan dengan memberikan mereka produk yang tepat pada waktu yang tepat dan di lokasi yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan penjualan perusahaan untuk membawa produk ke pasar dengan kecepatan lebih cepat. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan pembayaran mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak memiliki rantai pasokan yang biaya keseluruhan rantai pasokan, termasuk biaya pemasok bahan, biaya transportasi, penemu, biaya transportasi, dan sebagainya. Penurunan biaya rantai pasokan membantu untuk meningkatkan keuntungan SimpliDOTS dapat membantu supply chain managementSeperti yang kita ketahui dari informasi di atas, proses dari supply chain management ini tergolong kegiatan yang padat dan butuh konsentrasi dan komunikasi antar rantai pasokan yang baik. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi Distribution management system dari SimpliDOTS yang sudah terintegrasi dengan cloud dan implementasi dari Business Intelligence BI. Distribution management system terdiri dari beberapa aplikasi seperti SimpliDOTS SFA, SimpliDOTS DMS dan SimpliDOTS retail. Anda bisa mengontrol seluruh aspek distribusi melalui satu aplikasi. Semua bisa Anda dapatkan dengan mudah hanya di SimpliDOTS. Yuk, daftar distribution management system melalui tautan lupa follow instagram SimpliDOTS untuk mengetahui kegiatan dan perkembangan SimpliDOTS. The average supply chain can trace back about 50% of its cost to unmanaged waste, inflexibility and variability. Lean Supply Chain Management represents a way for companies in the industry to claw back significant overheads wasted without any positive effect on their supply chains every day as we continue our discussion with examples on how this is possible today. Definition of Lean Supply Chain ManagementLean supply chain management is a variant of the lean manufacturing movement that evolved out of the best practices put in place by the Toyota Production System TPS during the narrowed its lean philosophy to two concepts, which wereMudaIn Japanese, Muda means the elimination of waste, and TPS identified eight specific forms of waste that Muda would – Any item that uses any kind of resources, but can’t be used, is significant – Waste caused by producing more than is necessary, especially in an effort simply to meet – Costs caused by staff waiting for the materials they need to Talent – Not empowering talented staff to bring their skills to – Waste caused by transporting products along non-optimal – Overholding of inventory causes costs to spike without clear – Waste on a micro-scale in the specific use of workers and tools during the manufacturing – Market not desiring produced products, causing other concept in the TPS lean manufacturing philosophy was Mura, or the elimination of unevenness. While Muda focuses on eliminating waste at both a micro and macro level, Mura concentrates on removing the peaks and valleys of demand around traditional high and low demand times, such as Christmas, which often force companies to take on extra staff. What Is a Lean Supply Chain?The same ideas of eliminating waste and unevenness can be transferred to streamlining a business’s supply chain. The primary focus of a lean supply chain is to extend the principles of lean manufacturing both up and downstream. This allows companies to constantly focus on eliminating waste and non-value added time in an attempt to reduce lead time. Modern lean supply chain management has developed its own philosophies and thinking that can be applied to the four major elements that exist in most supply chains. Four Major Elements of Supply Chain ManagementEach supply chain is made up of four major elements, Integration, Operations, Purchasing & Procurement, and Distribution & Logistics, and lean thinking can be applied to all of these is basically the brain of your supply chain and covers how communications and information between the various key stakeholders in your supply chain are managed. One of the most important facets of supply chain management handled by integration is the forecasting of demand and the movement of manufactured goods through the supply chain. In a lean supply chain, demand forecasting is still used for the planning of capacity and the allocation of resources. However, the execution is handled by simple, easy-to-understand tools that react to customer demand by having products produced by suppliers and manufacturers who are close to the are your overall strategic view of your supply chain needs and capacity. Lean supply chain operations don’t rely on the high-level forecasting used in traditional supply chains. Instead, they use simple visual tools like Kanban cards and First In, First Out FIFO inventory control methods to react to customer demand in & ProcurementInstead of the usual pricing race to the bottom seen in traditional supply chain procurement, lean purchasing & procurement focusses on building productive long-term relationships with the supplier and manufacturers. These mutually respectful relationships allow all stakeholders in the supply chain to work as a cohesive unit to overcome problems and create efficiencies through open and honest & LogisticsLean Distribution & Logistics mirrors the Mura element of TPS’s original lean manufacturing philosophy by focusing on reducing common supply chain inefficiencies such as excessive waiting times, lengthy travel times, and pointless double handling of reduced lead times created by applying lean thinking to the rest of the supply chain allow for simpler, shorter distribution networks and smaller inventory holds with less warehousing. When it comes to supply chain management, inventory control is almost always the most effective measure that a company can take to make significant cost savings. The less inventory you need to keep in storage, the less you have to spend on warehousing, handling, and transportation. What Are the Primary Steps of a Lean Supply Chain?The primary aim of applying lean thinking to your supply chain is to make your supply chain faster and more efficient by taking steps that includeDeveloping a Holistic Supply Chain OverviewIndividual parts of your supply chain attempting to optimize their own operations in isolation from the rest of your supply chain can only have a limited impact. Building in key partnerships with the stakeholders in your supply chain and working with them to create overall efficiency is far more effective and looking to find the lowest price generally forces you into an adversarial relationship with your suppliers, making it hard, if not impossible to create the kind of relationships required to institute a lean and effective supply increased cost of not pursuing the lowest possible price point can be offset by the cost-saving generated by a more efficient and less waterfall supply Stream Mapping Comprehensively mapping the value stream of your supply chain allows you to apply the concepts of muda and mura discussed earlier. Mapping allows you to identify which processes are inefficient and wasteful and then change or eliminate them. It also allows you to identify unevenness in supplier delivery and performance and rectify those situations. Volatility ManagementMost supply chains react to volatility in demand by having built-in redundancies, such as large volumes of warehoused stock. While these redundancies might be effective, they are not efficient because they come with a price tag. Warehoused stock is a constant and ongoing cost and adding in more and more redundancies creates a more bloated and less efficient supply of the primary steps of a lean supply chain is putting in place systems and products that are able to quickly adapt to changing customer demand without the need to store products as a MetricsMetrics can certainly be a useful way to quickly understand the effectiveness of your supply chain. However, those metrics need to reflect the same holistic view of your supply chain developed as the first stage of your inception of lean supply chain instance, rewarding your procurement teams for achieving the lowest cost per product might have a negative impact on your ability to build stable long-term working relationships with your suppliers, which might end up costing you money in the long in place short-sighted metrics can actually have the opposite effect that you were looking for, driving inefficient behaviors and wasteful processes simply so that an arbitrary target can be What the Customer really ValuesOne of the core steps in proper lean supply chain management is to fully understand what your customer values. Often, customers will place less emphasis on cost than on getting access to the product they want as fast as possible and having that product be of the highest quality. Reorganizing your supply chain to fit exactly what the customer wants can help cut down on unnecessary processes or products that don’t generate any real value. Implementing the Theory of ConstraintsThe Theory of Constraints is a methodological framework which states that all complex systems, such as manufacturing processes or supply chains, have at least one constraint or any system composed of linked processes, one of those processes will be causing a bottleneck that will affect the others. First developed by Dr. Eliyahu Goldratt, the Theory of Constraints also contains a five steps methodology for first identifying and then eliminating constraints. These first steps areIdentify – The first step to resolving a bottleneck is to identify which process is preventing the rest of the system from achieving its – The second step is to make use of what resources you have available to you to make quick improvements to the process causing the – The first step requires you to review all the other processes and make sure they are fully supporting the constraints. If they are not, that support needs to be put in place. Elevate – If all other processes are supporting the one causing the bottleneck, then the fourth step is where you take further actions to eliminate the problem by applying other resources to – Once one constraint is removed, the system is then analyzed to look for other possible bottlenecks. The fifth step emphasizes the need to continuously and aggressively improve the supply chain to prevent bottlenecks from forming. Benefits of Lean Supply Chain ManagementImplementing lean supply chain management offers a range of benefits to a company. By examining the full scope of their supply chain, businesses are able to identify any area that is non-productively using resources. Those resources are inevitably fuel, time, and raw materials, which all translate into capital taken off your bottom adopting a lean supply chain, companies can increase their overall competitiveness, profitability, and their customer service, as well as benefits such asReduced CostOne of the primary benefits of implementing a lean supply chain is the overall reduction of waste and inefficiencies. What you are essentially doing is trimming the fat from your supply chain. Every efficient process or pointlessly warehoused product that you can remove from the supply chain also reduces costs on an ongoing basis. By creating greater efficiencies and being more responsive to customer demand, your supply chain no longer needs significant amounts of held stock. This has the knock-on effect of reducing the need for transportation, handling, storage, insurance, and a dozen other considerations that all come with a price put, a lean supply chain is a cheaper supply WasteWhile applying lean principles helps to reduce wasted resources, it also literally helps to reduce waste. A recent report by Gartner underlined the financial benefits of incorporating greater sustainability into supply needs to be disposed of or recycled, which also requires it to be stored and transported, with the associated costs, and requires additional processes and reporting that further bloats your supply chain. Waste reduction and water-efficiency improvements have a clear cost-saving benefit and lean supply chain thinking is an excellent way to identify areas in the supply chain where waste can be eliminated. Faster Lead TimesActively building mutually beneficial relationships with your suppliers and manufacturers, rather than attempting to squeeze them for the lowest possible price, allows you to approach the entire supply chain as a unified communication and visibility lead to better control over lead times, capacity, and the ability to react faster to customer demand. It also allows for more effective forecasting, which, following the ideals of Mura, helps to eliminate spikes in production demand that can add additional Customer SatisfactionRemoving waste and inefficiencies from your supply chain puts your products in the hands of customers faster. It’s that ability to react quickly to customer demand and manufacture the product in their local area significantly cuts down on the delay between order and one likes delayed gratification, so getting a customer’s order into their hands as fast as possible makes it far more likely that they will choose to use your company again. It also increases the chances that they will choose to evangelize for you, recommending your services to other customers or trade ProcessesComplicated global supply chains are inherently inefficient. As more and more supply chain partners and transportation routes are added to the system, the entire supply chain becomes exponentially more complicated and harder to control or extend visibility visibility and control, inefficiencies and waste multiply and can be harder to identify and eliminate. Lean supply chain management cuts down on the complexity of your supply chain, increasing both your overall control and visibility. This, in turn, removes the shadowed corners of your supply chain where costly inefficiencies like to hide. How Could Jiga Help in Creating a Lean Supply Chain? One of the primary elements in having a lean supply chain is reducing the total points of contact. Ideally, you want to have as few points of contact and processes as possible in all parts of your supply makes parts purchasing seamless. We streamline the whole process, from sourcing to quoting and payment, so you can get your parts at unprecedented case anything goes wrong with your order, our Jiga Buyer Protection covers you. Escrow holds your money until you receive your the Jiga Marketplace puts all your manufacturing needs under one roof without adding to the complexity of your supply chain, letting you keep things efficient, streamlined, and low-cost. Custom marketplaceOur custom marketplace allows you to contact a range of additive manufacturing suppliers and get expert feedback before you’ve even placed your order. You don’t need to worry about onboarding a new supplier or manufacturer as, regardless of who you choose to work with, you’ll be placing your order through Jiga. Parts purchasingWe vet all of our suppliers. The feedback from other customers on their experience with their chosen manufacturers is held openly and available to examine for you. Jiga makes parts purchasing simple and easy. No matter how many separate parts you purchase from different suppliers, you only ever have one point of contact, us. We handle it allWhen you place an order on the Jiga Marketplace we take care of the shipping, payments, legal agreements, and more so you don’t have to worry about adding additional processes to your supply chain. Bagi Anda yang usahanya bergerak di bidang manufaktur, ritel maupun grosir, tentu tidak asing dengan istilah SCM yaitu Supply Chain Management. Hal itu dikarenakan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumen Anda akan sangat membutuhkan SCM. Bisa dikatakan jika SCM salah satu kunci sukses usaha Anda. Pada bisnis berbeda, sudah pasti juga terdapat perbedaan rantai pasokan. Hal itu bisa dipengaruhi oleh skala perusahaan yang di supply maupun pemasoknya. Kita akan bahas lebih lanjut mengenai apa itu SCM, tujuan, serta komponennya. Tidak ketinggalan, kami juga akan memberikan tips bagaimana mengoptimalkan SCM. Definisi Supply Chain Management Supply Chain Management diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan, pengendalian serta distribusi produk. Prosesnya meliputi belanja bahan baku produk, aktivitas produksi dan juga pendistribusian produk kepada pelanggan. Semua dilakukan dengan cara yang paling efektif serta efisien. Baik dari segi waktu, tenaga, terutama biaya. Oleh karena SCM merupakan bidang usaha yang kompleks serta luas, maka dibutuhkan pendukung yang kuat dalam mengoperasikannya. Baik dari strategi bisnis, maupun peran teknologi untuk bisa memaksimalkan fungsi dan perannya bagi para mitra kerja. Mulai dari produsen, pemasok juga perusahaan. Dengan adanya penunjang tersebut, akan lebih mudah dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari SCM. Tujuan dari Supply Chain Management SCM Adapun tujuan Supply Chain Management SCM yang utama yaitu mengelola sekaligus mengkoordinasikan antara supply dan demand dengan cara efektif. Harapannya, dengan begitu maka akan lebih mudah mengatasi setiap kendala yang ada pada proses Supply Chain Management. Beberapa kendala yang kerap muncul diantaranya yaitu Pengelolaan hubungan baik dengan klien atau mitra Masalah pengadaan barang dan juga manajemen pemasok Identifikasi masalah juga risiko, serta solusinya Dengan mengatasi setiap kendala secara efektif dan efisien, tidak serta merta membuat bisnis SCM ini aman dari persaingan. Anda masih harus memikirkan strategi bisnis agar bisa bertahan di tengah persaingan. Sebut saja seperti variasi produk, ketersediaan dan pengiriman yang tepat waktu, juga harga yang bersaing tetapi barangnya berkualitas. Jangan lupa senantiasa membina hubungan baik dengan pihak pemasok. Pastikan juga Anda fokus dengan ketersediaan barang agar rantai pasokan berjalan lancar. Menggunakan aplikasi stok barang dapat memastikan anda tidak terlewat akan arus persediaan barang. Beberapa poin tersebut bisa dijadikan strategi supply chain management untuk bertahan di bisnis ini dan terus berkembang. Komponen pada Supply Chain Management Konsep dari Supply Chain Management meliputi cakupan yang amat luas. Oleh sebab itu sedikit kompleks untuk dipahami dalam waktu singkat. Agar mempermudah Anda dalam memahaminya, maka hal yang penting untuk diketahui adalah komponen-komponen di dalamnya. Dimana komponen tersebut berperan sebagai proses atau tahapan dari SCM itu sendiri. Mulai dari persiapan produksi, hingga produk sampai pada konsumen. Komponen Supply Chain Management tersebut meliputi beberapa hal sebagai berikut 1. Proses Perencanaan Komponen pertama yaitu proses perencanaan. Proses ini melibatkan aktivitas analisis permintaan pelanggan, rencana anggaran, tenaga kerja dan juga transportasi. Analisis permintaan konsumen atau pelanggan perlu dilakukan, agar tidak ada kekurangan atau kelebihan produksi. Pihak penjual tahu jenis produk dan jumlah yang dibutuhkan agar permintaan konsumen dapat dipenuhi. Dalam hal ini, laporan penjualan serta inventaris, bisa dijadikan landasan atau acuan bagi analisa permintaan. Tahap atau proses ini memegang peranan penting, karena dapat meminimalkan kesalahan selama masa produksi hingga produk didistribusikan ke pelanggan. 2. Pengadaan Proses atau komponen kedua yaitu terkait pengadaan. Dimana dalam proses ini, Anda harus memastikan kualitas barang, harganya juga terbaik, jumlahnya sesuai kebutuhan. Untuk bisa mewujudkan semua itu, biasanya Anda harus melalui beberapa tahapan dalam proses pengadaan barang ini, diantaranya seperti Mengajukan wacana pembelian Penilaian pengajuan pembelian Persetujuan atas pengajuan pembelian Pemesanaan barang pada pihak pemasok Dengan proses yang sedikit panjang, Anda dapat memastikan bahwa barang yang Anda sediakan memang terbaik dari segi harga maupun kualitas. 3. Proses Produksi Selanjutnya yaitu tahap produksi, yaitu mengubah bahan baku menjadi barang yang sudah jadi. Baik oleh tenaga kerja manusia maupun tenaga mesin. Proses produksi tidak boleh terhenti di tengah jalan. Sebab akan mengakibatkan kurangnya persediaan dan juga terlambatnya pengiriman. Jika sudah begitu, sudah pasti Anda akan mengecewakan pelanggan. Hal ini sudah bisa jadi satu poin kekurangan dari usaha Anda di mata pelanggan nantinya. 4. Manajemen Gudang Usai proses produksi, barang jadi atau produk yang siap dipasarkan harus disimpan di ruang penyimpanan atau gudang. Pastikan untuk selalu mencatat keluar masuknya barang di gudang dengan cermat, teliti, rapi dan teratur sehingga diperlukan aplikasi gudang untuk proses ini. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan atau selisih antara stok fisik dengan data di pembukuan gudang. Manajemen gudang sendiri terdiri dari beberapa aktivitas mulai memasukkan barang, mengeluarkan, mengambil dan mengepak, cross docking serta stok opname. Baca juga Mengenal Metode Pencatatan Persediaan Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya 5. Pengiriman atau Distribusi Setelah barang diambil dari gudang dan dipacking, maka barang tersebut sudah siap kirim. Pastikan saat barang di packing, kurir atau bagian pengiriman berikut armadanya sudah siap sedia. Dengan begitu pengiriman bisa disegerakan dan tidak mengecewakan pelanggan. 6. Retur Barang Komponen terakhir dalam Supply Chain Management adalah pengembalian barang atau retur. Anda harus siap dengan kemungkinan risiko komplain dari pelanggan, hingga pengembalian barang atau retur, maupun permintaan uang kembali atau refund. Pastikan selalu responsif dengan keluhan pelanggan. Layanan seperti ini akan sangat membantu pelanggan dan tidak memberikan kesan buruk meski ada sesuatu yang mengecewakan. Umumnya retur maupun refund terjadi akibat adanya kerusakan pada barang, barang tidak sesuai atau berbagai keluhan lain terhadap produk Anda. Maka, memberikan respon dan layanan yang positif juga cepat, akan membantu berbagai keluhan atas produk Anda sedikit termaafkan. Strategi Supply Chain Management Sistem SCM memiliki strategi tertentu agar berhasil secara maksimal. Alasan adanya strategi ini agar proses supply chain berjalan dengan lancar dan terorganisir. Berikut strategi yang dapat Anda gunakan untuk supply chain management, diantaranya Mengetahui kondisi internal perusahaan. Memiliki kerja sama dengan banyak pemasok. Mengembangkan kemitraan. Fokus kepada pelanggan. Strategi supply chain managament sangat penting agar terjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dengan pemasok. Selain itu, hubungan yang baik akan membawa kepada mengatasi berbagai permintaan maupun keluhan pelanggan. Supply chain management ini akan lebih tampak pengaplikasiannya pada usaha yang menghasilkan barang jadi. Bisa makanan, minuman atau kerajinan. Pastikan Anda menerapkan hal ini pada usaha Anda. Tentu saja untuk memperlancar manajemen operasional usaha. Namun sebelumnya, pastikan Anda sudah benar-benar paham tentang tujuan juga komponen dari SCM ini. Dengan begitu akan memudahkan Anda dalam mengambil keputusan serta operasional usaha bisa terus berjalan secara efektif juga efisien. Demikian penjelasan mengenai apa itu Supply Chain Management SCM. Mulai dari definisinya, tujuannya, tips strategi untuk usaha SCM, sampai dengan komponen-komponen yang meliputi prosesnya. Dari keseluruhan penjelasan di atas, kesimpulannya adalah bahwa Supply Chain Management merupakan bisnis yang kompleks dengan cakupan yang luas. Tidak heran jika melibatkan banyak proses atau aktivitas untuk memastikan kelancaran dari mulai masa produksi hingga produk bisa sampai di tangan pelanggan. Untuk mengoptimalkannya dengan cara yang lebih efektif, Anda bisa memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang. Kini sudah banyak yang menyediakan software rantai pasokan. Contohnya seperti aplikasi inventory online dari Mekari. Dengan teknologi tersebut, Anda bisa meminimalkan kesalahan juga hambatan pada proses rantai pasokan.

kelebihan dan kekurangan supply chain management