🌌 Cerita Tentang Keluarga Kecil
Karenamau ga mau suka ga suka kita secara perlahan akan berpisah. Satu per satu dari mereka sudah pergi meninggalkan ibukota tercinta ini. Padahal mereka itu teman sahabat sekaligus keluarga yg sangat menyenangkan. Kita saling mengasihi walau terkadang ada pertengkaran yg menghiasi kekeluargaan kita ini.
ceritaanak kecil blog ini milik abu rizal bakhri. Kamis, 03 Desember 2015 oh iya kali aku cerita tentang budaya membaca pada keluarga broo kalian tahu sendiri bro menurut UNESCO bahwa tingkat gemar membaca indonesia itu terendah di kawasan Asia loh. memalukan kan. maka cerita kali ini aku ingin membangkitkan membaca pada tingkat
CeritaRohani untuk Anak Tentang Kasih. Cerita anak sekolah minggu tentang kasih. Setiap anak harus diajari betapa besarnya kasih yang diberikan. Ini akan membuat mereka sadar untuk bersyukur sepanjang waktu. Mulai dari kasih yang diberikan oleh orangtua, Tuhan, teman-teman, hingga guru sekolah minggu perlu mereka ketahui.
Adasatu cerita, tentang satu keluarga yang awalnya kehidupannya cerah penuh dengan kebahagiaan . Dimana keluarga itu terdiri dari orang tua yang mempunyai 8 anak, dan menjadikan keluarga itu keluarga besar. dan disitu Andrean pun menangis melihat adek–adeknya sampai menjadi pemulung rongsokan tidak semasa waktu Andrean kecil yang
Kalaukedua orang tuanya pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Kisah Rani, Alif selalu menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Rani bahkan menyebutnya malaikat kecil. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orang tua sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam hati kecil saya menginginkan anak seperti Alif.
Diusia yang masih sangat kecil pun ia sudah tahu banyak hal. Reza bahkan merasa dewasa lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Hal ini karena sang Mama yang mengajarinya tentang arti sebuah kehidupan. Sejak usia Reza 8 tahun, sang Mama selalu mengajaknya berdiskusi mengenai masalah keuangan keluarga.
SebagaiGereja mini, keluarga harus memberikan bekal iman yang mendalam bagi setiap anggotanya khususnya dalam hal ini adalah anak-anak. Pengenalan pertama tentang Gereja atau iman Kristen justru terjadi dalam keluarga. Keluarga sebagai gereja kecil tidak lain sebuah tempat di mana kita mengenal iman dan merasakan sebuah persekutuan cinta.
Ketikakecil hari-hari hanya di isi dengan tidur, bangun tidur, sarapan, sekolah, pulang sekolah, main, mandi, lalu belajar saat malam. Yang ada saat itu hanya belajar, dan bermain- main saja, betapa rindunya disaat itu. Mungkin kalian juga rindu bukan. Apalagi bagi kalian yang masih ingat momentum masa-masa kecil yang penuh kebahagiaan itu.
1 MARRIAGE STORY (2019) (credit: imdb.com) Rekomendasi film Netflix sedih yang pertama yaitu ada film MARRIAGE STORY.Film ini bercerita tentang keluarga yang mengisahkan pasangan suami-istri yang menjalani lika-liku kehidupan rumah tangga, hingga pada akhirnya harus melakukan proses perceraian.
FilmAnimasi Anak Anak Terbaik Untuk Ditonton Bersama Keluarga. 4. Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2. Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2 (Batavia Pictures) Animasi yang satu ini merupakan hasil kerjasama sebuah rumah produksi dengan salah satu produsen es krim besar di Indonesia.
KeluargaNarendra berada di dalam mobil menuju restoran Gambar 2. Ayah meminta Aurora untuk mengajari Awan Gambar 3. Pesan Narendra mendesak Angkasa untuk segera menjemput Awan Gambar 4. Ajeng menangis tidak mendapat kesempatan melihat bayinya Gambar 5. Narendra memarahi Angkasa Gambar 6. Narendra (muda) menegaskan pada Angkasa (kecil)
SebelumPulang Ngaji Bersama. Masa Kecil – Setiap kehidupan seseorang pasti punya sebuah kenang-kenangan terutama kenangan dimasa lampau. Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang masa keciku dikala lampau itu. Walau sederhana dan tidak seperti masa kecil orang lain.
CXgzD9. Cerpen Karangan RahmawatiKategori Cerpen Kisah Nyata Lolos moderasi pada 5 February 2018 Pagi ini aku sudah melakukan aktifitas seperti biasanya sebagai seorang ibu, kemudian aku menjemur pakaian dengan hanger. Sesaat seorang laki-laki yang menatapku dengan sinis, ya dia adalah kakakku yang bernama zacki, setelah itu dia memasuki kamarnya, setelah tidak lama terjadi percekcokan dengan istrinya. Aku hanya diam biasa saja tapi hatiku merasakan ada hal yang ganjal dengan mereka, aku sadar pertengkaran itu ada hubungannya denganku, aku di sini tinggal bersama ibuku dan selain ada aku, suami dan anakku di sini di rumah ini juga ada keluarga lain, ya itu kakakku dan anak istrinya, kami di sini hidup bersama. Kebersamaan kami jarang cocok, aku dan istri kakakku sangat berbeda, dia pendiam dan aku orangnya cuek. Awal pertengkaran kami adalah soal pekerjaan rumah, biasalah kami pun sering saling singgung, Ibuku sudah tua dan aku sebagai anak lebih banyak melakukan alktifitas rumah, hal yang sering menjadi masalah adalah dikala saat sibuk beres-beres istri kakakku lebih banyak santai santai, selama ini aku diam, dan jika aku mengeluh kepada ibuku, hanya pembelaan terhadap memantunya di hadapanku. Aku sering bersedih dan menangis di hadapan suamiku “Ayah kapan kita punya rumah sendiri, aku nggak betah tinggal di sini, selama ini aku selalu memgalah” dengan isak tangis di hadapan suami dan anakku. Suamiku adalah orang yang sabar ia hanya memeluk dan mengatakan “sayang sabarlah, bekerjalah dengan ikhlas, belajarlah sabar, itung-itung bantu mak”. anakku berumur 1,5 tahun ia tumbuh menjadi gadis kecil yang lincah dan sangat aktif, ia bernama deva. Kehidupan kami berjalan dengan seiringnya waktu, suamiku adalah seorang penjual kue, walaupun penghasilanya tidak banyak tapi kami bersyukur karena Allah sudah mberi rezeki yang halal. Setiap seminggu dua atau tiga kali suamiku bekerja berjualan kue, dan aku hanya di rumah merawat anak kami, aku merasa tidak betah di rumah dan hanya membuat sedih hati ini saja, karena ibu hanya menyanjung anaknya kakakku, anakku juga sama sama cucunya, aku sadar aku memang tidak banyak uang, suamiku bekerja dengan penghasilan pas pasan, tidak seperti kakakku yang uangnya banyak, yang lebih banyak memberi materi kepada ibuku. Aku memang tidak banyak materi tapi aku selalu ada saat ibu sakit, saat ibu membutuhkan aku, dan aku juga sadar aku hanya anak yang miskin yang tidak bisa memberi apapun kepada ibuku. Tapi bersyukur aku masih bersama anak dan suami yang selalu ada dan sayang kepadaku, suami yang selalu sabar yang selalu memasehatiku untuk jadi orang sabar. Setelah selama 1 tahun kami hidup campur dangan ibu ayah, kakak dan istrinya, banyak hal yang aku pelajari, menjadi orang yang mengalah, hati yang sedih aku belajar menahan kesedihan batinku ini. Setiap keluh kesah hanya aku curahkan kepada suamiku. Tidak seperti istri kakakku yang selalu mengadu ucapan apa yang selama ini sering aku kesalkan terhadap dia, awal pertengkaran yang memicu karena ulah tetangga yang suka mengadu domba, hingga pecahkan amarah kakakku terhadap aku di hadapan suami dan ibu pagi itu. Sungguh hati ini sakit ia memakiku dengan ucapan yang menyakitkan, ibu menagis dan berkata “sudah cukup tidak usah bertengkar, biarlah orang lain bicara apapun tidak usah didengarkan, orang lain hanya akan merusak rumah tangga kita”. Tapi aku memang sudah tidak tahan harus terpaksa tinggal bersama, aku ingin punya rumah sendiri tapi aku tidak punya uang, aku anak bungsu dari enam saudara. Anak yang lainnya sudah menikah dan sudah punya rumah sendiri. Aku dan kakakku yang masih tinggal bersama ibu, kakakku bekerja di sebuah perusahaan tambang. Saat ini aku hanya bisa bersabar semoga aku dan suamiku bisa mendapat pekerjaan dan semoga Allah memberi kami rezeki agar bisa cepat membuat rumah. Aamiin Cerpen Karangan Rahmawati Facebook Nyonya Sobryan Cerpen Keluarga Kecilku merupakan cerita pendek karangan Rahmawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Senandung Untuk Ibuku Oleh Ade Zetri Rahman Masih ingatkah kau dongeng tentang Malin Kundang, sang anak durhaka itu? Tentu kau masih ingat bukan, tak mungkin kau tak tahu karena cerita, itu rutin dijadikan dongeng pengantar tidur Berbahagialah! Oleh Fitri Oktavia Annaja Kebahagiaan itu kadang egois, mungkin kita tak akan peduli dengan siapapun yang akan terluka. Yang penting itu kita bahagia dan merasa puas. Tidakkah kita berpikir ada orang lain yang Kemana Antingku Oleh Rita Riyanti Liburan panjang semester genap telah usai, hampir 2 bulan aku bisa menikmati liburan di kampung halaman setelah 1 semester menuntut ilmu di kota pelajar jogja. Kebetulan nilaiku tidak ada Senja di Imajinasiku Oleh M. Naufal Hanif Musyafa Hari sudah mulai malam. “Aku pasti bakal telat karena ekskul ini” gumamku. Tapi aku hanya berjalan santai ke stasiun sambil melihat keadaan kota ini. Jam sudah menunjukkan pukul Mama, Tuhan dan Hidup Oleh Angelica Angie Orang baik yang selalu bersyukur akan menjadi tokoh yang serba kekurangan dan teraniaya, sedangkan orang jahat akan menjadi tokoh dengan kekayaan berlebih namun angkuh, dan enggan memikirkan sesama-nya. Jika “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Saya mempunyai keluarga yang beranggotakan 5 orang. Kedua orang tua saya berasal dari dua kota yang berbeda namun kota tersebut tetap terletak di Pulau Jawa. Ayah saya berasal dari dari kota Jogja yang bernuansa Jawa klasik karena memang di kota itu didirikan sebuah keraton kerajaan yang dikelilingi tembok pembatas keraton yang berwarna putih. Sedangkan Ibu saya berasal dari kota pahlawan yang bernama Surabaya. Tugu Pahlawan berdiri kokoh di tengah – tengah jantung kota Surabaya. Walaupun berbeda kota, kedua orang tua saya saling dipertemukan satu sama lain dan pada akhirnya menuju sampai ke jenjang pernikahan. Ayah saya bernama Aloysius Pramuji, sedangkan Ibu saya bernama Lucia Yuniastuti Ratrianti. Lalu setelah beberapa tahun menikah, Pada tahun 1992 bulan Desember kedua orang tua saya melahirkan anak sulung dan Dia yang terlahirkan juga merupakan salah satu kakak perempuan saya yang bernama panjang Giovanni Dessy Autriningrum. Kakak perempuan saya yang pertama biasa dipanggil dengan nama panggilan ” Vanni “. Oh ya, Ayah saya memberikan nama ” Austriningrum ” karena pada saat itu, Ayah saya sedang belajar menuntut ilmu dan merantau ke Austria di negeri Eropa. Kedua orang tua saya juga berharap dengan diberikannya nama itu, supaya kelak nanti Kakak perempuan saya itu juga dapat menuntut ilmu setinggi – tingginya hingga ke negeri Eropa Belum sampai 3 tahun, tepatnya tahun 1994, Ibu saya melahirkan anak perempuan lagi yang bernama panjang Veronica Ajeng Larasati. ” Ajeng ” merupakan sebuah nama panggilan kakak perempuan saya yang kedua. Kedua orang tua saya memberikan nama baptis ” Veronica ” karena Veronica adalah seorang gadis yang mengusap darah Yesus ketika jalan salib perjalanan menuju puncak Golgota. Kedua orang tua saya berharap agar suatu hari nanti Kakak perempuan saya yang kedua dapat lebih peduli kepada orang lain dan menolong bagi sesama yang malang karena menderita. Dari 1994 sampai 1998, lalu kedua orang tua Saya melahirkan seorang anak perempuan yaitu Saya sendiri. Saya dilahirkan pada tahun 1998, dimana pada tahun itu juga menjadi masa genting bagi negeri pribumi Indonesia karena masa reformasi. Masa reformasi untuk menggulingkan rezim orde baru Soeharto yang memerintah Indonesia selama 32 tahun. Bahkan di kala itu banyak mahasiswa dari universitas terbaik Indonesia yaitu mahasiswa UI, ITB, dan Trisakti sedang melakukan demontrrasi secara besar – besaran. Harga kebutuhan pokok pada masa itu juga melonjak tinggi karena inflasi. Kedua orang tua saya menamakan diri saya Cicilia Arum Sekar Rinakit. Arti nama panjang tersebut adalah bunga yang dirangkai yang mempunyai bau yang harum. Tetapi kebanyakan orang memanggil saya dengan nama ” Sekar ” supaya kelak nanti orang – orang di sekitar lebih mudah mengenal dan mengakui keberadaan saya di dunia ini. Keluarga saya terdiri dari lima orang anggota. Lima orang yang dilahirkan di kota berbeda. Lima orang yang memiliki lima sikap yang berbeda. Lima orang yang menyukai dunia yang berbeda. Lima orang yang mempunyai kebiasaan yang berbeda pula. Ayah saya dulu pernah bekerja menjadi guru dan sekarang bekerja sebagai pengawas pendidikan. Sebelumnya , Ayah saya pernah menggali ilmu di perguruan tinggi yang bernama UNESA. Karena memang Ayah saya menyukai dunia pendidikan dan tidak heran jika Beliau pernah berprofesi sebagai guru. Sedangkan Ibu saya menyukai dunia sekretariatan sehingga Beliau pernah berprofesi sebagai sekretaris. Ibu saya pernah menempuh jenjang pendidikan di universitas katolik Widya Mandala. Kakak perempuan saya yang bernama Vanni sebagai penyuka dunia ilustrasi kini sudah lulus kuliah dari jurusan Hubungan Internasional UNAIR dan bekerja menjadi aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat yang berwawasan lingkungan. Sedangkan kakak perempuan saya yang bernama Ajeng penyuka dunia fashion kini masih kuliah di jurusan Desain Produk ITS. Saya sendiri kini juga akan menjajaki dunia perkuliahan namun sedang mencari jawaban yang pasti dimana nanti saya akan menuntut ilmu pengetahuan lebih dalam lagi. Saya sendiri menyukai dunia sastra karena di dunia sastra semua hal dapat dijadikan sebuah kata – kata. Lalu kata – kata itu sendiri juga dapat mengubah dunia. Saya sendiri yakin kalau tentang itu. Untuk urusan selera musik, Keluarga kecil saya juga mempunyai selera musik yang berbeda – beda. Ayah saya menyukai musik khas jawa yaitu campursari dan klenengan. Ibu saya menyukai musik nostalgia yang selalu di putar di radio Wijaya pada saat pagi hari. Kedua kakak perempuan saya menyukai lagu Indie dan Folk. Sedangkan saya sendiri sempat menyukai musik populer seperti musik EDM Electronic Dance Music yang biasanya dimainkan oleh DJ. Betapa bertolak belakangnya selera musik yang Kami berlima miliki. Walaupun kadang kedua orang tua saya mendikte anak – anaknya bagaikan seorang diktator namun tingkat kediktatorannya masih dapat ditolerir. Beribu – ribu terima kasih saya berikan kepada orang tua saya yang mendidik dan menjadikan saya menjadi orang seperti ini. Yang terpenting Saya tidak tinggal atau hidup di keluarga royal Jawa yang terlalu feodalis seperti yang dialami oleh Raden Ajeng Kartini. Tidak hidup dan tinggal di keluarga yang terlalu fanatik. Walaupun saya bukan berasal dari keluarga royal, borjuis, maupun elit, namun saya merasa terberkati, bahagia, dan beruntung memiliki mereka semua. Karena melalui itu saya belajar untuk selalu menerima konditsi, keadaan, dan situasi bahwa kita hidup di dunia ini tidak selalu mapan. Belajar untuk menerima kelemahan dan kelebihan keluarga saya. Saya mengira kalau keluarga saya itu cukup religius dan cukup demokratis. Keluarga yang terbaik dan ideal bukan hanya diperuntukkan bagi keluarga dari kalangan royal, elit, maupun borjuis. Saya sangat membantah stereotipe tersebut. Bagi saya, Keluarga yang terbaik dan ideal itu keluarga yang demokratis. Karena memang setiap keluarga maupun setiap anak itu mempunyai jalan hidup, pilihan hidup, dan prinsip hidup yang berbeda – beda. Saya lebih memilih untuk lebih baik memilih untuk tinggal di keluarga dari kalangan menengah yang demokratis daripada dari kalangan keluarga borjuis namun tidak demokratis sama sekali. Itulah cerita singkat tentang keluarga saya dan cinta saya kepada keluarga begitu tidak terhingga dan tidak ada batasnya. A girl who lived in Sidoarjo, East Java, Indonesia. A girl who had bob - haired girl. A girl who are dreamer and willing to pursue her dreams. Highly get interested in the world of Art of Literature, English, and Education. The main purpose to create this blog is to write what She was thinking, to share an life's experience, to express what She feels, and to documenting her meaningful life's experience Seorang gadis yang tinggal dan hidup di Sidoarjo , Jawa Timur, Indonesia. Seorang gadis yang memiliki gaya rambut Bob. Seorang gadis pemimpi dan berkemauan untuk mengejar mimpinya. Menaruh minat tinggi di dunia kesusastraan seni, Bahasa Inggris, dan pendidikan. Tujuan membuat blog ini adalah untuk menulis apa yang Dia pikirkan, untuk berbagi pengalaman kehidupan, untuk mengungkapkan perasaan, dan mendokumentasikan perjalanan kehidupan Dia yang bermakna. View all posts by Cicilia Arum Sekar Rinakit Post navigation
Cerpen tentang keluarga ini merupakan contoh dari hasil karya saya sendiri. Ada banyak makna yang terkandung dalam cerpen tentang keluarga. Akan ada banyak kisah jika berkenaan dengan keluarga. Buat kamu yang saat ini masih merasa bingung mau nulis cerpen tapi bingung mau mulai dari mana, ini mungkin akan jadi salah satu referensi yang bisa kamu jadikan contoh. Kerangka Cerpen Tentang Keluarga Cerpen dibuat dengan menggunakan kerangka tertentu. Dalam penulisannya tentu harus menggunakan kerangka. Tujuannya yaitu untuk memperjelas penulisan novelnya. Selain itu, juga untuk membuat cerita dalam novel itu lebih mudah ditulis. Dilansir dari berikut adalah contoh kerangka novel cerpen keluarga Tema Kasih sayang seorang ayah kepada anaknyaTokoh dan Penokohan Fatimah rajin, berbakti, dan baik hatiAyah penyayang, pekerja kerasIbu penyayangPak cik Hasan baikKerangka Perkenalan / EksposisiFatimah adalah seorang anak dari keluarga kuli penambang timah yang miskinFatimah memiliki 3 adik dan ia harus merawatnyaFatimah adalah murid kelas 6 sekolah dasarAyah Fatimah adalah seorang pekerja keras yang menyayangi anak-anaknyaKonflikFatimah bercita-cita menjadi seorang guru bahasa InggrisAyah Fatimah ingin membelikan kamus untuk anaknya tersebutAyah Fatimah berusaha sekuat tenaga mencari uang untuk membeli kamusDengan bekerja keras ayah Fatimah dapat membeli kamusKlimaksFatimah sangat senang dengan pemberian ayahnyaFatimah berusaha berterima kasih kepada ayahnyaAyah Fatimah meninggal karena longsorAnti klimaksFatimah sangat terluka dengan kepergian ayahnyaFatimah harus meninggalkan sekolahnya untuk bekerjaPenyelesaianFatimah mengerti betapa pentingnya ayah dalam hidupnya Namun kerangka ini tidak ada di contoh cerpen tentang keluarga di bawah ya. Karena cerpennya sendiri tidak bisa saya tampilkan disini. Ini hanyalah kerangkanya saja. 5 Contoh Cerpen Tentang Keluarga Dan berikut ini adalah contoh isi atau cerpennya saja tanpa menggunakan kerangka cerpen. Contoh kerangka cukup di atas saja ya, berikut adalah contoh cerpen tentang keluarga. 1. Cerpen Tentang Keluarga Bahagia “KELUARGA ADALAH SEGALANYA” Aku bernama Haikal aku memiliki keluarga yang cukup lengkap. Ada ayah, ibu dan kakaku. Kami tinggal di sebuah kota di Bandung. Dan ayahku bekerja sebagai seorang pelaut. Ayah pergi bekerja dan pulang tiga bulan sekali bukan hal mdah bagi kami selalu terpisah jarak dan waktu. Ketika aku kecil aku selalu menangis saat mengantar kepergian ayah untuk berlayar. Aku selalu menghalangi jalannya. Dan itu selalu membuat matanya berkaca-kaca. “Ayah pergi demi kalian anak-anaku, demi ibu dan demi masa depan kita”. Setiap tiga bulan terakhi aku selalu menunggu ke datangan ayah bahkan aku selalu tertidur di ruang tamu untuk menanti kehadirannya. Bukan oleh-oleh yang kami buru. Tapi harum tubuh ayah yang kami rindukan. Seperti saat ini pukul ada yang mengetuk pintu“tok..tok..tok Assalamualaikum”. Kami menjawab sambil berhamburan ke depan pintu. Setelah terlihat sosok gagah itu kami langsung berhamburan kepelukannya merasakan harum bau tubuhnya dan melepaskan rindu yang kian menggebu akhirnya terlepaskan. Keesokan harinya merupakan momen yang kami tunggu untuk sekedar berkumpul menikmati secangkir teh atau sarapan bersama dan itu hanya ada waktu satu minggu. Setelah itu ayah akan pergi lagi selama tiga bulan untuk bekerja memenuhi keperluan dan masa depan kami. Waktu sebentar itu merupakan kebahagian yang teramat sangat untuk kami. Baca juga Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari 2. Cerpen Tentang Keluarga Sederhana SEDEKAH SEDERHANA Namaku Mariyam aku tinggal di sebuah pedesaan di Jawa Barat. Ayah ku bekerja sebagai guru ngaji di kampungku. Dan ibuku seorang penjahit. Kami berkehidupan sangat sederhana. Aku bersekolah di SD Negri dekat dengan kampungku, setiap hari aku mengambil dagangan dari mpok yuni untuk di titipkan di warung-warung sambil berangkat sekolah. Dan pulangnya aku akan menagih hasil simpanan di warung-warung tersebut. Pekerjaan ini untuk meringankan kedua orang tuaku agar tidak memberikan uang jajan. Namun ada salah satu ajaran yang di ajarkan oleh ayah ibuku yang sampai saat ini selalu teringat yaitu sedekah subuh. “Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu subuh akan datang malaikat yang memohonkan dua permohonan. Yang pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh dan bangkrutkanlah orang yang menahan hartanya dan tidak bersedekah.” Itu merupakan nasihat dari sang ayah ketika selesai melaksanakan shalat subuh. Aku ibu dan ayah mempunyai tempat sendiri-sendiri untuk menyimpan sedekah subuh kami. Dan amalan itu telah kami amalkan sampai usiaku tiga puluh tahun dan kini orang tuaku telah tiada namun nasihatnya masih kami amalkan dan sangat luar biasa. Kehidupan kami begitu damai dan tentram meski kami tidak kaya namun setiap rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat. Karena kunci kenikmatan adalah rasa syukur. Kesederhanaan yang diajarkan orang tua kami begitu sangat berarti untuk kami menjalani kehidupan duniawi yang hanya sebentar ini. Kelapangan rezeki, tentram hidup, banyak saudara dan damai. 3. Cerpen Tentang Keluarga yang Tidak Harmonis TAK SEIA SEKATA Apa yang kamu harapkan dari keluarga yang di sebut harmonis? “Aku sering mendengar kata harmonis di dalam sebuah ikatan keluarga. Mungkin perasaan orang tua yang sayang anaknya, anak yang menghormati orang tuanya, adik kakak yang saling menyayangi.” Itu hanya khayalan. Diary 12 november 2013 Ku akhiri curhatanku di buku dyary kumal kesayanganku ini. Aku Tiara merupakan seorang anak bungsu dari ibu bernama Evi dan Ayah bernama Tono. Dulu mereka ayah ibuku yang selalu memberikan perhatian saat usiaku 8 tahun. Ya tepat 8 tahun yang lalu keluargaku masih bahagia dan baik-baik saja. Setiap ayah dan ibu bertengakar tiada permintaan maaf dari kedua belah pihak karena saling gengsi untuk meminta maaf duluan. Dan mereka hidup bersama lagi seperti tak terjadi apa-apa. Namun, itu telah berubah saat Ayah selalu asyik bercengkrama dengan hp nya. Bahkan aku sering mendengar ayah berhaha-hihi dengan temannya di hp tersebut. Ibuku sudah bosan menegurnya dia telah memilih diam. Suatu saat ibu menemukan Whatsap ayah dengan perempuan lain dengan kata-kata yang tak senonoh dilontarkan oleh lelaki yang telah memiliki istri. Ibu marah besar, dan berakhir dengan memasukan baju-bajunya dan bajuku ke dalam koper dan bersiap pergi dari rumah itu. Ayah berteriak sambil menahan amarah “silahkan pergi aku juga sudah bosan dengan sikapmu, kamu yang dulu juga pernah berselingkuh tapi aku bersikap biasa. Aku hanya marah sesaat. Jika kamu memilih pergi silahkan kita memang sudah tak seia sekata, kita sudah memilki kebahagiaan lain dan itu bukan di sini” Ternyata komunikasi di antara mereka tidak terjalin dengan baik tak ada yang ingin meminta maaf duluan dan menyelesaikan masalah sampai tuntas. Tapi masing-masing menyimpan sakit yang sama namun terpendam. Sehingga akhirnya meledak dan membuat buah hati menjadi korban atas keegoisan masing-masing. 4. Cerpen Tentang Keluarga Kecilku KELUARGA KECILKU Namaku Andrian aku seorang anak dari ayah bernama Andri dan ibuku bernama Tia. Usiaku sudah mencapai hampir kepala tiga dan aku sudah berniat ingin menikah. Dari tiga puluh tahun yang lalu keluarga kecil kami tidaklah berubah. Karena aku merupakan anak tunggal Ayah dan Ibu kami selalu bertiga. Dan sampai saat ini jumlah kami tidak bertambah. Di usia ayah dan ibu sudah mulai menua. Mereka menginginkan aku untuk tetap tinggal bersama mereka. Ayah bilang keluarga kecil kita tak akan pernah terpisah. Ayah dan ibu tidak memiliki sanak saudara. Aku tidak pernah bertemu dan mengenalnya. Dan memang tidak ada. Sehingga kami benar-benar sebuah keluarga kecil. Kecil jumlahnya namun cinta dan kasih sayang kami begitu banyak dan besar jumlahnya. “Bentuklah keluarga kecilmu di dekat kami nak biar kita tetap bersama-sama”. Itulah pesan ayah ibuku ketika akan menjelang pernikahan berlangsung. Aku telah menemukan wanita yang tepat yang akan mengukir keluarga kecil lainnya di sini melanjutkan kisah keluarga kecilku. Baca juga 5 Cerpen Singkat Bermakna Tentang Kehidupan 5. Cerpen Tentang Keluarga yang Hancur KEPUTUSANMU MEMBUAT KITA HANCUR Ting… ponselku berbunyi ada pesan masuk “Nis, ini ayahmu kan? Sedang mengetik….. Itu adalah pesan Whatsap dari sahabatku Adila. Aku masih menunggu sambil penasaran apa yang dia ketik di pesan selanjutnya. Ting Dia mengirimkan sebuah photo bukan hanya satu tapi sampai dua puluh. Dan aku bergetar meilhat photo-photo tersebut. Itu… photo ayahku bersama wanita yang menggendong bayi dan wanita itu cukup sangat muda mungkin di atasku dua tahun. Namaku Anisa aku seorang mahasiswa kedokteran semester akhir. Ayahku bernama Handoko seorang pembisnis restoran dan membuka cabang di berbagai kota. Ayahku sangat cukup tampan dan gagah meski sekarang sudah mendekati usia kepala lima. Bukan hanya gagah tapi ayah yang seorang pembisnis memang selalu di dekati banyak wanita. Ibuku bernama Karmila wanita cantik dan masih energik di usianya yang kini hampir 48 tahun. Dan dia hanya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. Selama ini ibuku tidak menaruh curiga bahwa ayah memiliki wanita idaman lain. Karena ayah selalu bersikap romantis terhadap ibu meski sering pergi ke luar kota. Dia selalu royal terhadap aku dan ibuku. Kasih sayangnya tidak pernah berkurang selalu memberikan apapun yang aku mau. Dan dari kabar sahabatku aku mulai tahu dan membicarakannya dengan ibu. Terjadilah perang dunia antara ayah dan ibu. Ibu minta cerai karena tidak mau di madu. Dan ternyata ayah sudah menikah tiga tahun yang lalu saat di kota Bandung. Dan kini telah memiliki bayi berusia satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki itu adalah impian ayah sejak dulu. Dan kini ayah lebih memilih perempuan itu di bandingkan aku dan ibuku. Terdengar kabar ayah mengalami kebangkrutan yang cukup parah sehingga menjual semua aset-asetnya termasuk rumah kami. Keluarga kami menjadi hancur dan aku tak bisa melanjutkan pendidikanku karena tak ada lagi biaya. Ternyata beda istri beda rezeki Akhir Kata Cerpen tentang keluarga ini ada banyak banget contohnya. Intinya, cerpen tentang keluarga ini adalah cerita pendek yang dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. Kamu juga mungkin punya cerita dalam hidup kamu yang ingin dijadikan cerpen. Kamu bisa kok terbitkan cerpen kamu di halaman blog ini. Gratis gak perelu biaya sama sekali.
cerita tentang keluarga kecil